3 Des 2011

Penjualan Batik Kota Pekalongan


Nilai ekspor batik dari Kota Pekalongan, Jawa Tengah, ke pasar internasional pada Juni 2011, turun dibanding bulan sebelumnya. Penurunan terjadi sebanyak $25.152 dari $209.904.


Kepala Seksi Pengembangan Perdagangan Ekspor Impor Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Pekalongan, Muhamad Iqbal di Pekalongan, Kamis (29/9), mengatakan meski sempat mengalami penurunan, ekspor batik ke pasar internasional akan meningkat lagi.

"Dari data sementara di Dinas Perindustrian, ekspor batik pada Juni 2011 sebanyak $25.152. Namun, nilai ekspor batik tersebut belum final karena beberapa perusahaan belum melaporkan kegiatan ekspornya," katanya.

Menurut Iqbal dari delapan perusahaan yang melakukan kegiatan ekspor, sebanyak lima di antaranya memproduksi batik sedangkan sisanya bergerak di bidang perikanan serta alat tenun bukan mesin (ATBM).

Produk batik yang paling banyak diekspor ke pasar internasional adalah sarung batik dan tekstil motif batik. "Adapun, negara tujuan ekspor batik, antara lain Malaysia, Thailand, sejumlah negara di Timur Tengah," tambahnya.

Iqbal mengatakan, penurunan dan kenaikan nilai ekspor batik ke beberapa negara tujuan dipengaruhi permintaan dari para konsumen. "Selain itu, tren batik yang semakin meningkat setiap tahunnnya akan berpengaruh terhadap nilai ekpor batik," katanya. Ia mengatakan hingga akhir Agustus 2011, nilai ekspor batik telah mencapai $846.893,30 dolar atau sebanyak 104.925 kilogram kain batik.

"Nilai ekspor batik ke mancanagera ini setiap bulannya bervariatif terkadang naik dan turun karena akan dipengaruhi sejumlah faktor,"


0 komentar:

Posting Komentar